Kekuatan Pikiran untuk Sebuah Kenyataan
Cerita #1
Gelap gulita kurasakan di saat sang Mentari bangkit dari tidurnya, apa yang terjadi aku mulai panik dan jiwaku berkata bangun lah bangun, tetapi aku tidak bisa, dan ternyataa...
Aku belum membuka mataku huhu..
Seperti biasa sebelum aku pergi berangkat ke sekolah, aku selalu melakukan aktivitas rutinku setiap pagi yang tidak bisa dilewatkan dan jika aku melewatkannya itu akan jadi masalah. Apakah ituu?
Yap yap yap..
Yaitu bokerrr atau berak dimana aktivitas itu sangat penting karena mempengaruhi kelancaran proses kegiatan ku selama di sekolah.
Hari ini adalah hari yang spesial untukku sama seperti martabak, Whyy? Karena itu hari dimana adalah hari yang tidak terduga dan membuatku terasa sedang bermimpi.
Saat itu ku pergi kesekolah untuk mengahadiri suatu acara yang padahal hari itu hari Sabtu, hari untuk beristirahat dari lelahnya belajar selama lima hari yang beriksikan angka setiap harinya.
Acara tersebut sebenarnya tidaklah terlalu penting, ya karena bukan acara resmi dari sekolah tetapi aku tetap menghadirinya untuk menunjukkan bahwa aku adalah murid terajin yang tak pernah bolos sekolah baik ada pembelajaran maupun tidak.
Sabtu pukul 08.00 di aula sekolah, waktu dan tempat untuk semua siswa yang akan menghadiri acara tersebut. Panitia acara pun memberitahukan agar semua siswa untuk masuk ke aula karena acara akan segera dimulai.
Para siswa yang menghadiri acara tersebut mulai berkumpul di aula dan duduk seseuai keinginan mereka. Aku bersama teman temanku duduk dibarisan paling depan karena saat itu masih belum ramai. Entah mengapa aku malah semangat berada didepan, sedangkan tempat paling nyaman adalah dibarisan tengah , dimana tempat paling sulit untuk dilihat walaupun kita tidak memerhatikan apa yang ada diacara tersebut. Acara ini seperti seminar yahh banyak orang memberi motivasi bla bla bla...
Sang MC masuk dan orang-orang yang menghadiri acara tersebut mulai menutup mulut mereka, padahal sebelumnya tempat itu seperti pasar.
Para siswa yang menghadiri acara tersebut mulai berkumpul di aula dan duduk seseuai keinginan mereka. Aku bersama teman temanku duduk dibarisan paling depan karena saat itu masih belum ramai. Entah mengapa aku malah semangat berada didepan, sedangkan tempat paling nyaman adalah dibarisan tengah , dimana tempat paling sulit untuk dilihat walaupun kita tidak memerhatikan apa yang ada diacara tersebut. Acara ini seperti seminar yahh banyak orang memberi motivasi bla bla bla...
Sang MC masuk dan orang-orang yang menghadiri acara tersebut mulai menutup mulut mereka, padahal sebelumnya tempat itu seperti pasar.
Acara pun dimulai, mc membuka acara dengan sambutan kepada pihak penyelenggara dan sponsor. Lalu, disambung dengan materi yang berkenaan dengan sponsor. Setelah itu, ada sesi tanya jawab. Dan saat Mc memberikan kesempatan kepada penonton untuk maju kedepan dengan pertanyaan misterius. Tiba-tiba teman teman ku berteriak " Qi,..,Qi.. " kepada Mc agar aku
maju kedepan karena salah satu Mcnya adalah orang yang kukagumi, kusukai, dan orang yang membuat ku ingin sepertinya tapi tidak jadi perempuan juga.
Aku ingin sepertinya walaupun dia seorang perempuan tetapi dia bisa mendapatkan penghasilan dari hasil usahanya sebagai penyiar radio dan mc juga dan ia juga masi sekolah.
Udah cantik, baik, pekerja keras, gak banyak tingkah... beuhh... gimana aku gak tertarik dengannya. Untuk mendapat perhatiannya aku selalu melukis dirinya lalu mempostingnya di Instagram. Awalnya tidak direspon, tetapi aku gak nyerah aku buat lagi tapi dengan lukisan yang berbeda dan boom ternyata ia meresponnya dengan baik, dan itu lah awal mula aku dekat dengannya.
Oke balik lagi ke acara tadi, teman teman dekatku sudah mengetahui perasaanku ke perempuan ini padahal aku tidak memberitahu mereka. Yah agar aku bisa lebih dekat mereka meneriaki namaku agar ditunjuk ke depan, dan. ... yahh sepertinya perempuan itu memang mengenalku walaupun kita dekat cuma lewat medsos xixixi.. ia menunjukku agar kedepan... iya si wanita manis itu.. lalu...
*Mau tau kelanjutan ceritanya..? ^^ tunggu blog berikutnya.