My Life & My Mind
Six years ago...
Masa dimana aku jadi versi terbaik dari diriku,
kecerdasan, kepopuleran, kehidupan sosial, & my self.
Terdengar berlebihan tapi itu kenyataanya...
tapi aku merasa seperti itu, saat itu aku merasa seperti orang yang terlahir kembali.
Kecerdasan
Sesaat dengan tanpa peringatan banyak orang mengenalku, awalnya aku tak tahu mengapa itu bisa terjadi, setelah kucari tahu ternyata aku masuk kedalam orang-orang dengan nilai Ujian Nasional terbesar di Sekolah Menengah Pertama yang mendaftar ke SMP itu bahkan yang paling besar alias nomor satu. Murid SD yang baru masuk SMP itu langsung banyak dikenal oleh banyak orang di sekolah itu, mulai dari teman seangkatan sampai kakak kelas yang akan menghadapi Ujian Nasional juga. Disatu sisi aku senangnya bukan main tapi disisi lain itu menjadi tekanan dan beban serta tantangan untukku.
Yah sepertinya menurutku memang layak, setelah apa yg kukorbankan selama 1 tahun; energi, waktu, uang, pertemanan, keringat dan ketentraman, hampir setiap hari isinya sekola, less, kerja kelompok, belajar, belajar dan belajar seperti neraka pelajaran.
Ternyata masa kepopuleranku berkat si otak pintar ini, tidak bertahan lama, sangat singkat bahkan tidak selama waktu penderitaaanku saat itu. Mungkin saat itu hanya otakku saja yang bekerja tapi logika dan mentalku belum siap menerima bahwa aku harus siap untuk mempertahankan apa yang kupunya saat itu bahkan harus bisa melebihi itu. Akhirnya aku muak ketika segala sesuatu yang merepotkan tentang pelajaran selalu ditujukan padaku. Cape aku tuhh....
Ketika ada guru yang memberikan pertanyaan dan tak ada yang bisa menjawab, pasti aku yang ditunjuk, lalu harus menjawab, karena mengingat nilai UN yang harus dipertanggung jawabkan apakah nilaiku ini bisa diterapkan atau hanya sekedar angka. Mau tak mau harus mau.
Setelah itu aku mulai malas malasan & bergaul dengan orang-orang yang hidupnya terlihat lebih menyenangkan saat diluar pelajaran. Mulai tidak peduli dengan pelajaran lagi bahkan tidak terpikirkan apa yang akan kulakukan selanjutnya, just let it flow...
Dan akhirnya mulai tidak diperhatikan guru, awalnya menyenangkan tapi jika terus-menerus seakaan seperti "ini gue ada lho, gue bisaa", tapi disatu sisi aku malas harus bisa ngejawab dan menjelaskannya.
Dengan rasa malas yang berkepanjangan dan mulai mengenal rasa jatuh cinta mulai tuh tolol nya keluar...
Pelajaran ga penting,
Pertemanan ga penting,
Sekolah ga penting,
Yang penting bisa ketemu dia, melihat dia, bersama dia, dan selalu mikirin dia. just dia.
and then this is my dumb history begin...
.....
lanjut part 2.
*Nanti lagi lanjutanya cape ngetik mulu, masih belajar ^_^, kalo mau ngasi lh saran bisa di sini↖️↗️↘️↙️⬅️⬆️⬇️➡️.
Yah disitu lah ').
Tidak ada komentar:
Posting Komentar